Makan atau minum dengan keluarga atau teman adalah kegiatan yang dirindukan selama pandemi berlangsung. Namun kegiatan ini bila dilakukan kala pandemi ada risiko tertentu. Saat makan atau berkumpul, protokol kesehatan menjadi hal penting yang harus dilakukan agar kegiatan makan di restoran tetap aman.
Ketika itu saya dan teman saya ingin mengunjungi salah satu tempat makan, terkadang merasa kecewa karena tempat makan yang kita kunjungi penuh karena adanya pembatasan kapasitas pengunjung yang harus di penuhi di masa pandemi.
Berangkat dari permasalahan ini, saya mencoba mencari solusi yang saya dan teman saya alamai ketika ingin berkunjung ke tempat makan. Solusi untuk membantu orang — orang di luar sana agar lebih nyaman dalam beraktivitas dan makan di tempat favorit mekera.
Refood adalah aplikasi reservasi restoran, tujuan nya untuk memudahkan orang — orang yang ingin reservasi tempat makan, melihat informasi jumlah pegunjung saat itu juga dan menyediakan pilihan makanan untuk memudahkan pengguna.
Untuk membatu menemukan solusi saya memakai metode Design Thinking.
1. Empathize
Dari sini saya melakukan pendekatan ke pada oarang — orang yang suka pergi ke tempat makan atau restoran, tujuannya mengetahui apa yang mereka butuhkan dan apa yang harus saya buat untuk membangun sebuah produk. Saya melakukan tahap wawancara langsung dengan calon pengguna dan melakukan survey, agar saya bisa menjawab masalah yang sedang mereka alami berdasarkan pengalaman mereka.
Survey
Dari hasil survey yang saya lakukan, terdapat 15 responden terdiri dari mahasiswa, karyawan hingga wirausaha, tujuan dari survey ini adalah untuk mengetahui kebutuhan pengguna dalam melakukan reservasi serta mengetahui informasi tentang restoran, penelitian ini saya lakukan dengan online survey berikut hasil survey yang saya dapatkan.
Beberapa responden kurang yakin kebersihan tempat makan yang mereka tuju di karenakan sedikit nya informasi tempat makan/restoran yang ingin mereka kunjungi, dan beberapa dari mereka juga yang melakukan reservasi restoran dengan mengubungi langsung restoran melalui telpon dan media sosial mereka, terkadang dari pihak restoran terkesan agak lambat untuk merespons.
In-Depth Interview
Tujuan wawancara mendalam bermaksud untuk memenuhi pemahaman terhadap pengguna agar lebih baik dan mengetahui perilaku pengguna saat mengalami masalah, perilaku, serta pengalaman mereka. Saya mewawancari 5 responden dari rentan usia 17–35 tahun.
2. Define
Pada tahap define saya menentukan target pengguna berdasarkan perilaku yang sudah saya temukan pada saat wawancara dan mengidentifikasi berdasarkan permasalahannya.
Paint Points
Berikut ini beberapa pain points yang dapat saya kumpulkan berdasarkan hasil riset permasalahan yang dialami oleh pengunjung restoran.
User Persona
Dari hasil wawancara yang sudah saya lakukan, saya membuat user persona yang mewakili pengguna, tujuan nya untuk memahami solusi dari masalah yang mereka rasakan. Dia adalah Ivana Natali dia bekerja di salah satu perusahaan di jakarta.
Kemudian saya melakukan pembuatan ide untuk menyelesaikan permasalahan pengguna, menggunakan metode pertanyaan How Might We (HMW).
3. Ideate
User Flow
Saya membuat alur sebagai langkah — langkah pengguna saat menggunakan platfrom untuk menyelesaikan suatu task, agar pengguna dapat mudah menggunakan platfrom tersebut.
Proses Reservasi
Low Fidelity
Proses selanjut nya, saya terlebih dahulu membuat Wireframe guna untuk memudahkan dalam membuat gambaran atau layout dasar sebelum mulai proses pembuatan High-Fidelity, dan menghemat lebih banyak waktu dalam proses desain.
Design System
High-Fidelity
saya mulai mengimplementasikan semua ide yang telah saya buat ke dalam visual, simpel dan user-friendly serta kombinasi warna yang saya pakai kedalam versi high-fidelity, saya menggunakan warna kuning sebagai warna utama karena melambangkan kenyamanan dan rasa kebahagiaan sehingga membuat pengguna yang memakainya merasa nyaman, dan warna kuning juga seringkali diasosiasikan dengan kepuasan hati dan kehangatan.
Login And Register Pages
Homescreen
4. Prototype
Prototype dapat diakses disini Link.
5. Test
User Tasks Analysis
Pada tahap testing dilakukan pengujian untuk mengetahui bagaimana hasil interaksi antara pengguna dengan prototype yang telah dibuat. pengujian di lakaukan 4 pengguna.
Melalui testing yang sudah saya lakukan, dengan cara memberi list tugas yang harus diselesaikan saat mencoba prototype yang sudah dibuat. Tugas yang harus diselesaikan adalah:
- Reservasi restoran
- Melihat informasi pengunjung saat itu juga dan review pengunjung
- Konfirmasi reservasi
- Melihat detail reservasi
Dari hasil testing tersebut pengguna berhasil menyelesaikan semua tugas yang diberikan dan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan setiap tugas adalah:
- Reservasi restoran: Pengguna dapat menyelesaikan tugas (119 detik)
- Melihat informasi pengunjung saat itu juga dan review pengunjung: Pengguna dapat menyelesaikan tugas (15 detik)
- Konfirmasi reservasi: Pengguna dapat menyelesaikan tugas (20 detik)
- Melihat detail reservasi: Pengguna dapat menyelesaikan tugas (8 detik)
Dapat di simpulkan pengguna tidak mengalami banyak masalah dan dapat menyelsaikan tugas yang di berikan 100% berhasil, sementara itu pengguna memberikan feedback dari desain yang telah saya buat. Berikut feedback yang pengguna berikan dan yang sudah saya perbaiki.
Pain point:
- Informasi restoran yang sudah di reservasi hanya bisa di lihat di notifikasi perlu informasi di menu home.
- Informasi Detail pesanan kurang lengkap.
Design solutions:
- Menambahkan informasi restoran yang sudah di reservasi di menu home, sehingga pengguna dapat langusng melihat restoran yang sudah di reservasi.
- Menambahakan informasi Detail pesanan, agar penggguna mengetahui makanan yang sudah di pesan dan total pembayaran.
Berikut hasil yang sudah saya perbaiki.
Terima kasih untuk kalian yang telah membaca Studi Kasus saya! apa bila kalian ingin memberikan feedback dan saran saya akan sangat berterima kasih.